Materi Belajar PHYSICAL LAYER Jenis Transmisi
PHYSICAL LAYER
1. Jenis Transmisi
Jenis transmisi sinyal data atau informasi dalam suatu media komunikasi dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu transmisi paralel dan transmisi serial.
1.1 Transmisi Paralel
Pada transmisi paralel, satu konektor yang terdiri dari tujuh atau delapan bit (ASCII) ditransmisikan secara serentak setiap saat. Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak delapan jalur untuk mentransmisikan sekaligus 8 bit untuk satu karakter kode ASCII. Tampilan dari transmisi paralel dapat dilihat pada Gambar 1.
Pada transmisi paralel ini yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-biy yang mewakili satu karakter, sedangkan masing-masing karakter ditransmisikan secara serial. Komunikasi paralel digunakan untuk komunikasi jarak dekat, biasanya transmisi ini digunakan untuk mentransmisikan sinyal di dalam komputer atau antara komputer ke printer. Contoh dari jenis komunikasi paralel adalah konektor DB-25 yang bisa dilihat pada Gambar 2.
Pengiriman dengan mode transmisi paralel ini memiliki kecepatan yang tinggi, kerena setiap saat dapat langsung di transmisikan suatu karakter. Namun mode transmisi ini membutuhkan kabel khusus yang terdiri dari beberapa jalur yang akan digunakan dalam pengiriman dari karakter tersebut.
1.2 Transmisi Serial
Transmisi serial merupakan bentuk transmisi yang secara umum dipergunakan. Pada transmisi serial ini, masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berututan, yaitu bit per bit, dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya (gambar 3). dalam sistem ini, penerima akan mengumpulkan sejumlah bit (untuk sistem ASCII=8 bit) yang dikirimkan oleh transmitter untuk kemudian dijadikan menjadi satu karakter.
Transmisi serial ini dapat dikelompokan dalam tiga bentuk, yaitu synchronous transmission, asynchronous transmission dan isochronous transmission.
1.1.1 Synchronous Transmission
Synchronous Transmission merupakan bentuk transmisi serial yang mentransmisikan data atau informasi secara kontinu. Transmisi jenis ini sering menghadapi permasalahan, yaitu masalah sinkronisasi bit dan sinkronisasi karakter.
- Sinkronisasi Bit
Pemasalahan utama dalam sinkronisasi bit adalah masalah waktu kapan transmitter mulai meletakkan bit-bit yang akan dikirim ke media transmisi dan kapan penerima harus mengetahui dengan tepat untuk mengambil bit-bit yang akan dikirim tersebut. Masalah ini dapat diatasi dengan clock yang ada di transmitter dan clock yang ada di receiver. Clock pada transmitter akan memberitahu kapan harus meletakkan bit-bit yang akan dikirim, misalnya jika diinginkan untuk mengirim dengan kecepatan 100 bps dan clock di receiver juga harus diatur untuk mengambil dari jalur transmisi 100 kali tiap detiknya. Dapat dilihat pada gambar 4.
- Sinkronisasi Karakter
Permasalahan kedua dalam synchronous transmission adalah character synchronization. Permasalahan ini berupa penentuan sejulah bitbit mana saja yang merupakan bit-bit pembentuk suatu karekter. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan karakter SYN. Umumnya dua atau lebih kontrol transmisi SYN yang diletakkan di depan blok data yang dikirimkan. Perhatikan gambar 5.
Bila hanya dipergunakan sebuah karakter kontrol transmisi kemungkinan dapat terjadi false synchronization. Perhatikan gambar 6.
Gambar 6. Kesalahan Sinkronisasi
Untuk mencegah false synchronization, dua buah karakter kontrol SYN dapat digunakan di awal dari blok data yang ditransmisikan. Receiver setelah mengidentifikasikan bentuk SYN yang pertama, kemudian mengidentifikasi 8 bit berikutnya, kalau berupa karakter kontrol SYN yang kedua, maka setelah itu dimulai menghitung setiap 8 bit dan merangkai menjadi sebuah karakter.
1.1.2 Asynchronous Transmission
Asyncronous Transmission merupakan bentuk transmisi serial yand dalam mentransmisikan data atau informasi tidak secara kontinyu, dimana transmitter dapat mentransmisikan karakter-karakter pada interval waktu yang berbeda atau dengan kata laiin tidak harus dalam waktu yang sinkron antara pengiriman satu karakter dengan karakter berikutnya (gambar 7).
Tiap-tiap karakter yang ditransmisikan sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri dan penerima harus dapat mengenal masing-masing karakter tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka masing-masing karakter diawali suatubit tambahan, yaitu start bit yang berupa nilai bit 0 dan stop bit yang berupa nilai bit 1 yang diletakkan pada akhir dari masing-masing karakter.
Asyncronous Transmission lebih aman dibandingkan dengan synchronous transmission . pada asynchronous transmission, bila suatu kesalahan terjadi pada data yang ditransmisikan, hanya akan merusak satu blok dari data. Akan tetapi, asynchronous transmission kurang efisien karena memerlukan bit-bit tambahan untuk tiap-tiap karakter yaitu start bit dan stop bit.
1.3 Isochronous Transmission
Isochronous Transmission merupakan kombinasi dari asynchronous transmission dan synchronous transmission. Setiap pengiriman karakter akan diawali dengan start bit dan diakhiri stop bit, tetapi antara transmitter dan receiver disinkronkan pada saat terjadi pengiriman data secara kontinu. Sinkronisasi dilakukan sebesar satuan waktu tertentu (lihat gambar 8).
- Kapasitas pengiriman data sangat terbatas karena hanya terdapat satu lintas data, sehingga hanya satu pasang komputer yang dapat berkomunikasi pada saat yang sama.
- Jarak perjalanan sinyal listriknya terbatas.
- Sambungan kabel ground agak sukar.
- Untuk area yang luas dibutuhkan biaya instalasi yang mahal.
- Kapasitas pengiriman data cukup tinggi, karena memiliki beberapa jalur transmisi.
- Untuk sistem broadband non kabel, daerah jangkauan lebih luas dengan biaya yang relatif murah.
- Harga modem yang diperlukan relatif mahal.
- Waktu tunda perjalanan sinyal dua kali lipat dibandingkan dengan waktu tunda perjalanan sinyal padaa sistem baseband, karena harus dilakukan modulasi sinyal terlebih dahulu.
- Proses instalasi dan maintenance cukup sukar.
- Untuk media transmisi non kabel, harga frekuensi relatif mahal.
- Mutu jalur transmisi
- Panjangnya sambungan
- Sifat-sifat elektrikal
- Jenis modem
- Baud (Bd) adalah kecepatan modulasi.
- Bit per detik (bps) adalah kecepatan sinyal.
- Karekter per detik (cps) adalah kecepatan transmisi.
- Sebuah terminal start / stop beroperasi dengan kecepatan sinyal yang relatif lambat, 110 bps. Pada kecepatan ini digunakan modem yang mentransmisikan setiap bit sebagai satu elemen. Oleh karena itu kecepatan modulasinya adalah 110 baud. Pada contoh ini,setiap karakter terdiri dari 11 bit (1 start, 7 data bit, / bit paritas dan 2 stop bit), sehingga kecepatan transmisinya adalah 110 bps: 11 bit=10cps.
- Suatu terminal sinkron memiliki kecepatan sinyal 2400 bps. Misal diasumsikan bahwa lebar baud tidak memadai untuk mempertahankan kecepatan ini. Oleh karena itu, digunakan modulasi yang menggabungkan dua bit menjadi satu elemen, sehingga diperoleh kecepatan modulasinya 1200 baud. Jika pada transmisi ini, satu karakter terdiri dari 8 bit (7 bit data dan 1 bit paritas), maka kecepatan transmisinya adalah 2400.
- Narrowband channel (Subvoice grade channel). Kecepatan sinyal pada jalur transmisi ini adalah 50 sampai 300 bps. Transmisi jenis ini membutuhkan biaya instalasi yang telatif rendah, tetapi biasaya overheadnya relatif mahal dengan tingkat kesalahan yang cukup besar.
- Voiceband channel (voice grade channel). Kecepatan sinyal pada jalur transmisi ini adalah 300 sampai 500 bps. Jalur transmisi ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu dial up (switched lines) dan private lines (lease line). Dial up adalah saluran komunikasi yang diperoleh dengan menggunakan jaringan telepon. Sebelumnya hubungan terjadi, pemakaian harus mendial nomor telepon tempat yang akan dituju. Sedangkan private line adalah saluran yang menggunakan jaringan telepon, tetapi memakai fasilitas khusus sehingga dapat dipergunakan oleh PERUMTEL.
- Wideband channel. Kecepatan transmisi sinyal pada jenis transmisi ini dapat mencapai jutaan bps, misalnya kabel coaxial, microwave dan lain lain.