Layanan Lapisan Transport Layer
Pembahasn materi Layanan Lapisan Transport terbagi menjadi 2, yaitu :
- Kualitas Layanan
- Router
Fungsi primer dari lapisan transport adalah meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh lapisan jaingan. Jika layanan lapisan jaringan tanpa cacat, maka lapisan transport mendapat beban tugas yang mudah. Sebaliknya, jika layanan jaringannya tidak baik, maka lapisan transport ini harus menjembatani jarak antara apa yang diinginkan pemakai lapisan transport dan apa saja yang diberikan oleh lapisan jaringan.
Meskipun secara sekilas kualitas layanan tampaknya seperti konsep yang kabur, tetapi kualitas layanan ini dapat ditentukan menurut sejumlah parameter tertentu. Parameter-parameter itu adalah sebagai berikut (gambar 1).
1.1. Connection establishment delay
Jumlah waktu antara saat permintaan koneksi transport dengan diterimanya konfirmasi oleh pengguna oleh layanan transport. Delay meliputi pemrosesan pada transport entity di tempat lain. Seperti halnya parameter-parameter yang menjadi ukuran delay, semakin pendek delay, maka semakin baik layanannya.
1.2. Connection establishment failure probability
Kesempatan koneksi untuk tidak terbentuk di dalam waktu delay pembentukan maksimum, misalnya sehubungan dengan kemacetan jaringan atau kurangnya ruang pada tabel dan masalah internal lainnya.
1.3. Parameter throughput
Mengukur jumlah byte data pengguna yang ditransfer perdetik.Byte ini diukur dalam interval waktu tertentu. Throughput diukur secara terpisah pada masing-masing arah lalu lintasnya.
1.4. Transit delay
Mengukur waktu antara saat pesan yang dikirim oleh pengguna transport pada komputer sumber dan saat pesan diterima oleh pengguna transport pada komputer tujuan. Seperti halnya throughput.
1.5. Residual error ratio
Mengukur jumlah pesan yang hilang atau rusak sebagai bagian dari total pesan yang dirimkan. Pada teorinya, kelajuan error residu harus sama dengan nol, karena telah merupakan tugas transport layer untuk menyembunyikan seluruh error network layer. Sedangkan dalam prakteknya, rasio ini bisa berupa nilai kecil yang tertentu.
1.6. Transfer failure probability
Mengukur sejauh mana layanan lapisan transport berfungsi sesuai dengan apa yang diharapkan. Ketika koneksi transport ditetapkan, harus disepakati dahulu tingkat keluarannya, delay transitnya dan angka kesalahan residunya. Probabilitas kegagala transfer datan memberikan tenggang waktu sehingga ketetapan yang telah disepakati ini tidak akan terpenuhi selama periode observasi.
1.7. Connection release delay
Jumlah waktu yang terbuang antara waktu pelepasan awal koneksi oleh komputer sumber dan terjadinya pelepasan pada komputer penerima.
1.8. Connection release failure probability (probabilitas kegagalan pelepasan koneksi) bagian dari usaha pelepasan koneksi yang telah ditetapkan.
1.9. Parameter protection
Menyediakan cara bagi pengguna transport untuk menspesifikasikan pemakaian transport layer dalam menyendiakan proteksi terhadap pihak ketiga yang tidak berhak, yang berusaha untuk membaca atau memodifikasi data yang hendak ditransmisikan.
1.10. Parameter priority
Menyediakan cara pengguna transport untuk mengindikasikan bahwa beberapa koneksinya lebih penting dibanding dengan koneksi lainnya. Pada saat terjadi kemacetan, parameter ini menentukan bahwa koneksi yang berprioritas tinggi dilayani lebih dahulu dari koneksi yang berprioritas rendah.
1.11. Parameter resilience
Memberikan probabilitas transport layer itu sendiri yang secara spontan mengakhiri koneksi sehubungan dengan adanya masalah internal kemacetan.
2. Router
Router adalah perangkat antara yang dapat digunakan untuk menghubungkan dua jaringan lokal yang mempunyai protokol sama pada lapisan jaringan OSI sedangkan protokol pada lapisan fisika dan data ZinL berbeda (Gambar 2). Router merupakan perangkat pencari jalan yang handal pada situasiinter-koneksi yang kompleks.
Router dapat melakukan segmentasi lalu lintas secara selektif. Dalam suatu internetworking dimana terdapat banyak protokol, router dapat memilih jenis protokol yang harus digunakan jalur yang dilaluinya.
2.1. Alasan Penggunaan
Router Dengan digunakannya protokol lapisan jaringan, router memiliki beberapa kelebihan dari bridge yang perlu dipertimbangkan:
Bridge hanya menggunakan subset dari keseluruhan topologi (spanning tree), sedangkan router dapat menggunakan jalur terbaik yang memang secara fisik berada alamat sumber dan tujuan.
- Mudah disesuaikan bila ada perubahan topologi keseluruhan jaringan.
- Besar keseluruhan jaringan tidak terbatas.
- Bridge menolak paket yang terlalu besar untuk diteruskan, sedangkan router tidak.
- Kesibukan suatu sub jaringan tidak mempengaruhi keseluruhan jaringan.
- TCP/IP routing protocol / Protokol routing (atau gateway) yang paling umum digunakan TCP / IP. Konsep untuk memahami bagaimana protokol routing bekerja. Protokol routing TCP / IP itu sendiri dalam dua subbagian. Yang pertama mencakup protokol perutean interior, yang digunakan antara router dalam sistem otonom, dan yang kedua melihat protokol perutean eksterior, yang digunakan antara sistem otonom.
- SNA routing protocol. Arsitektur Jaringan Sistem ( SNA ) adalah arsitektur jaringan milik IBM , dibuat pada tahun 1974. Ini adalah tumpukan protokol lengkap untuk menghubungkan komputer dan sumber dayanya. SNA menjelaskan format dan protokol dan, dengan sendirinya, bukanlah sebuah perangkat lunak. Implementasi SNA mengambil bentuk berbagai paket komunikasi, terutama Virtual Telecommunications Access Method (VTAM), paket perangkat lunak mainframe untuk komunikasi SNA.
- OSI routing protocol
- XNS routing protocol. Xerox Network Systems (XNS) adalah rangkaian protokol jaringan komputer yang dikembangkan oleh Xerox dalam Arsitektur Sistem Jaringan Xerox. Ini menyediakan komunikasi jaringan tujuan umum, perutean internetwork dan pengiriman paket, dan fungsi tingkat yang lebih tinggi seperti aliran yang andal, dan panggilan prosedur jarak jauh. XNS mendahului dan mempengaruhi pengembangan model jaringan Open System Interconnection (OSI), dan sangat berpengaruh dalam desain jaringan area lokal selama 1980-an. Namun, itu berdampak kecil pada TCP / IP, yang telah dirancang sebelumnya.
- IPX routing protocol. IPX adalah protokol Novell NetWare yang digunakan untuk merutekan paket dari satu node jaringan ke node lain di seluruh internetwork. Internetwork Packet Exchange (IPX) adalah protokol lapisan jaringan dan menyediakan layanan datagram tanpa sambungan untuk Ethernet, Token Ring, dan protokol lapisan data-link umum lainnya.
- Apple Talk routing protocol
- Bridge hanya menggunakan subset dari keseluruhan topologi (spanning tree), sedangkan router dapat menggunakan jalur terbaik yang memang secara fisik berada antara alamat sumber dan tujuan.
- Mudah disesuaikan bila ada perubahan topologi keseluruhan jaringan.
- Besar keseluruhan jaringan tidak terbatas.
- Bridge menolak paket yang terlalu besar untuk diteruskan, sedangkan router tidak.
- Kesibukan suatu sub jaringan tidak mempengaruhi keseluruhan jaringan.
- Stasiun terhubung pada jaringan yang tersambung langsung pada router. Pada gambar di atas, semua stasiun berawalan SO berada pada jaringan yang tersambung langsung dengan router R1.
- Stasiun berada pada jaringan yang tersambung router yang tersambung langsung dengan router aktif. Router tersambung ini disebut router tetangga. Pada contoh di atas, misalnya router aktif adalah R1, maka R2 dan R4 merupakan router tetangga, dan semua stasiun berawalan S1 disebut berjarak satu lompatan (one hop) dari R1.
- Stasiun berada pada jaringan yang tersambung pada router yang bukan tetangga router aktif. Stasiun tujuan yang memenuhi keadaan ini disebut berjarak banyak lompatan (multiple hop) dari router aktif. Pada contoh, bila router aktif adalah R1, semua stasiun yang berawalan S2, masuk pada kategori ini. Statiun berawalan S2 berjarak dia lompatan dari R1.
- Router tidak mengenali alamat yang tertera pada protokol IP datagram.
- Pada kondisi hubungan stasiun relatif router yang pertama, datagram dibungkus protokol sesuai LAN tujuan dengan alamat stasiun tujuan.
- Pada kondisi hubungan stasiun relatif router yang kedua dan ketiga, datagram juga dibungkus protokol LAN berikutnya, tetapi dengan alamat router berikutnya.
- Pada kondisi hubungan stasiun relatif router yang keempat, pesan kesalahan dikirimkan kepada stasiun pengirim data.
- Modul pengelola IP pada stasiun SOI membangun datagram dengan
alamat jaringan global dan mengenali bahwa alamat tersebut terletak
pada LAN lain. Bentuk bungkusan datagram ini dapat dilihat pada
gambar 3. Gambar 3. Bentuk Bungkusan Datagram Dengan Alamat Jaringan GlobalDatagram IP dikirimkan kepada router R1 dengan ddibungkus protokol jaringan yang sesuai dengan LAN A. Lambang HA (R1) maksudnya adalah header protokol untuk LAN A yang berisi alamat R1 dan T-A adalah trailler. Perlu diperhatikan bahwa protookol ini adalah protokol lapisan dibawah jaringan (lapisan ketiga). Bentuk bungkusnya dapat dilihat pada gambar 4.Gambar 4. Bungkusan Datagram IP Dikirim ke Router R1
- Router R1 menerima kiriman dan membuka kembali bungkusan protokol LAN A tadi, sehingga diperoleh datagram asli.
- Berdasarkan protokol IP paket tersebut, router R1 harus
menentukan apa yang harus dilakukan. Bila stasiun tujuan
tersambung langsung, misalnya SO4 pada LAN B, maka bentuk
bungkusan yang dikirim kepada LAN B dapat dilihat gambar 5. Gambar 5. Bentuk Bungkusan Yang Dikirim Ke LAN B
- Bila stasiun tujuan berjarak satu lompatan, misalnya stasiun S11
pada LAN C, maka bentuk bungkusan yang dikirim pada LAN B
ditujukan untuk router yang sesuai, seperti pada gambar 6. Gambar 6. Stasiun Tujuan Berjarak Satu Lompatan
- Bila stasiun tujuan berjarak satu lompatan, misalnya stasiun S21 pada LAN E, maka R1 harus menentukan, lewat router mana jarak yang ditempuh lebih dekat yaitu dalam satu lompatan. Pada contoh di atas, jarak untuk menjangkau stasiun tujuan bila melewati R2 maupun R4 adalah sama.
- Sebelum data sebenarnya disalurkan pada jaringan tujuan, router dapat saja membagi ukuran paket untuk menyesuaikan dengan batasan ukuran paket pada jaringan tujuan. Masing-masing bagian ini menjadi satu datagram IP terpisah, kemudian data ini diantrikan untuk di salurkan.